Paradance

Laba – laba ketika beraksi di panggung, (dari kiri) Ulfa Yulia, Chahara Juniar, Rifa Fauziyah, Satriya Adhiyasa

---

PARADANCE
Festival Mini Gerak

Prakata

Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini 30 April 2017 di Balai Minomartani Sleman, Yogyakarta saya dapat menampilkan karya saya untuk yang kedua kalinya. Karya ini merupakan pengembangan dari karya saya di Malang lalu. Puji syukur atas berkat rahmat ALLAH SWT pentas dari hasil riset lanjutan saya mengenai Laba – Laba berjalan dengan lancar. Terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dan berkontribusi dalam penggarapan karya ini.

Riset Lapangan

Saya melanjutkan kembali riset saya dari konsep awal tentang laba – laba. Akvitias lapangan yang saya lakukan dengan teman – teman penari yaitu mengamati laba – laba di area Taman Botani, Universitas Pendidikan Indonesia yang mana area tersebut merupakan hutan buatan yang memang strategis untuk dijadikan tempat pengamatan pertama bersama teman – teman. Saya mencoba memberikan instruksi mengenai hewan mungil ini untuk teman – teman penari amati bersama. Pengamatan tidak sampai di Taman Botani saja namun setelah dari pengamatan yang dilakukan bersama, saya memberikan instruksi jika mereka menemukan laba – laba  untuk mereka amati kembali laba – laba setelah latihan/pengamatan bersama yang biasa kami lakukan.

Metode Riset Gerak

Tidak terlepas dari riset lapangan yang dilakukan bersama dan individu, teman – teman pun menceritakan dari hasil pengamatan yang mereka lakukan. Dari hasil pengamatan mereka, saya mencoba memberikan instruksi untuk mereka bergerak sesuai dengan apa yang mereka amati. Setelah itu, ketika latihan pun saya menggunakan artistik untuk mereka respon dan eksplorasi dengan instruksi – instruksi tertentu sesuai dengan aktivitas hewan laba – laba.

Pelatihan

Saya menggunakan metode pelatihan dengan melakukan pemanasan awal terlebih dahulu dengan meregangkan seluruh anggota tubuh. Dilanjutkan dengan variasi push up, sit up dan skot jump masing – masing 1 set (15x). Latihan sikap badan seperti hewan laba – laba dengan durasi menahan 1 menit, lalu kembali lagi dengan variasi push up, sit up dan skot jump. Lalu dilanjut dengan berjalan dengan sikap badan seperti hewan laba – laba, tidak hanya sikap badan atau posture namun mimik dan ekspresi pun mencoba untuk menyerupai seperti hewan tersebut.

Sentuhan Akhir

Finishing Touch yang saya lakukan yaitu dengan mengombinasikan hasil riset dilapangan dengan riset gerak. Saya mengomposisikan dari laporan hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman – teman, dari situ saya menarik kesimpulan dan dijadikan sebuah hipotesis awal untuk kemudian dilanjutkan dengan riset gerak dengan instruksi tertentu. Dari hasil pengamatan yang dilakukan lalu saya memberikan stimulus jaring untuk mereka respon layaknya seperti hewan laba – laba.

Ruang Minomartani

Panggung yang berukuran kurang lebih 8×4 dengan 8 tiang – tiang pilar yang menjadi pondasi bangunan ini memberikan aura yang begitu kuat, ditengah – tengah kerumunan penduduk, balai ini masih tetap aktif digunakan oleh masyarakat sekitar. Tak heran ketika kemarin pun bukan dari kalangan mahasiswa saja yang menyaksikan namun masyarakat setempat pun turut serta. Dari ruang yang disajikan, saya mencoba untuk berimajinasi terlebih dahulu ketika hendak menginstalasi artistik yang saya gunakan nanti. Akhirnya dari 8 tiang pilar saya menggunakan 4 tiang yang posisinya di tengah untuk dijadikan ruang artistik dengan desain yang telah saya rancang.